Empat Klub Besar Liga 1 Asal Jawa Timur Minta PSSI dan PT LIB Terima Masukan Klub

Klub klub peserta Liga 1 seperti Arema FC, Persebaya, Madura United maupun Persik Kediri punya tuntutan pada PT LIB meski menerima keputusan Liga 1 2021 ditunda. Klub klub peserta Liga 1 dari Jawa Timur ini meminta PSSI maupunPTLIBselaku operator kompetisi mendegar pertanyaan maupun masukan dari klub. Arema FC,Persebaya,MaduraUnitedmaupunPersikKediripunya tuntutan masing masing padaPTLIB, tapi mereka juga memiliki permintaan yang sama.

Salah satu permintaan yang sama sama merekasuarakan adalah kepastian penundaan kompetisi Liga 1 2021 di atas kertas atau berupa surat resmi. Selain itu para pemimpin klub juga kompak meminta segera diadakan pertemuan atau manager meeting walaupun secara virtual. Meski demikian, secara umum klub peserta Liga 1 dari Jatim mayoritas bisa memahami keputusan penundaan kompetisi arena faktor pandemiCovid 19yang kasusnya kini sedang meningkat.

Berikut ini beberapa tuntutan yang disampaikan pihak manajemen klub peserta Liga 1 asal Jatim pasca pengumuman penundaan kompetisi Liga 1 2021 : Direktur Utama PT Polana Bola Madura Bersatu (PBMB), Zia Ul Haq menjelaskan, sampai hari ini,MaduraUnitedbelum mendapatkan surat resmi dari LIB atas penundaan kompetisi tersebut. "Karena biasanya kalau seperti itu (info penting) harus ada surat resmi, kemudian baru ada jumpa pers virtual, tapi ini kok tiba tiba diputuskan ditunda tanpa informasi resmi lebih dulu," ucap Zia Ulhaq.

Zia Ulhaq juga menyuarakan kehawatiran akan situasi musim lalu kembali terulang. Liga 1 2020 memang jadi pengalaman pahit karena harus dihentikan total di tengah jalan setelah mengalami penundaan berulang kali. "Karena penundaan ini berefek pada persiapan tim, termasuk kaitannya secara finansial," tambahnya.

"Pastinya ada (kekhawatiran) apalagi berdasarkan informasi; puncak pandemi jilid 2 ini bulan September, melihat kasus yang terjadi cukup mengkhawatirkan," pungkasnya. "Jika melihat perkembangan saat ini, respek atas nama kemanusiaan dan kesehatan memang penting. Situasi di Indonesia tidak bisa disamakan dengan di Hungaria," kata Zia Ul Haq Ia mengaku masih akan segera mengambil upaya terbaik dalam bersikap.

Sekretaris timPersebaya, Ram Surahman katakan, kembali naiknya kasusCovid 19harus menjadi upaya semua pihak untuk sama sama terus mendukung langkah pemerintah. Namun, ia berharap, PSSI danPTLIBtidak hanya konsen agarCovid 19tidak timbul dari klaster sepak bola. Tapi juga memperhatikan klub agar penundaan kembali kick off kompetisi tidak menjadikan klub semakin terpukul akibat mengalami kerugian.

"Persebaya berharap PSSI danPTLIBjuga mengambil langkah langkah strategis dalam kaitan mengamankan ekosistem sepak bola nasional," kata Ram Surahman, Selasa (29/6/2021). "Tidak saja memastikan tak ada penyebaranCovid 19, tetapi juga memastikan klub klub terlindungi dan terhindar dari situasi yang berpeluang ataupun memperbesar kerugian yang diderita," tambahnya. Berlarut larutnya pandemiCovid 19menjadikan banyak klub berdampak dari sisi finansial.

Bahkan di antaranya harus rela kehilangan pemain akibat tidak ada kata sepakat dalam rasionalisasi gaji di tengah pandemi ManajemenPersikKediribahkan secara terbuka menyampaikan kekecewaanya ketika Liga 1 2021 diumumkan ditunda. ManajerPersikKediri, Muhammad Syarif Hidayatullah mengaku kecewa dengan keputusan penundaan kick off Liga 1 2021 pada 10 Juli 2021.

Syarif Hidayatullah mengaku sangat menyayangkan keputusan PSSI mengenai penundaan kompetisi Liga 1 2021. "Sangat disayangkan karena klub juga sudah mempersiapkan dengan baik dan gak hanyaPersiksaja, klub lain Liga 1 juga mempersiapkan dengan baik," tuturnya. Bahkan menurut Syarif keputusan ini, sangat merugikan pihaknya selaku perwakilan Kediri yang menjadi peserta di dalam Liga 1 2021.

Syarif masih menunggu surat resmi dari PSSI terkait penundaan kompetisi Liga 1 2021. "Harusnya dalam beberapa hari ini sudah adamanager meetingdengan PSSI," ucapnya. ManajemenAremaFC menyatakan tidak kecewa dengan keputusan diundurnya Liga 1meskiAremaFC sudah sangat bersemangat menyongsong Liga 1.

"Ukurannya bukan kecewa atau tidak, ini situasi yang berdampak pada semua aspek. Intropeksi yang justru dilakukan," kata Media OfficerAremaFC, Sudarmaji, Rabu (30/6/2021). Arema melihat dalam jangka waktu penundaan sekitar satu bulan ini sebagai bagian upaya bersama klub dan elemen masyarakat untuk menekan laju peningkatan angka positif covid 19 di Indonesia. Meski mendukung,Aremajuga punya 'permintaan'pada PSSI danPTLIBseiring dengan penundaan kompetisi ini.

Selain berharap segera ada surat resmi dariPTLIB,AremaFC juga menyuarakan tuntutan agar pihak pihak terkait kompetisi bisa mendapatkan vaksinasiCovid 19. Arema FC berharap kepada PSSI danPTLIBagar membuka akses vaksin seluas luasnya kepada pelaku sepak bola yang terlibat di dalam kompetisi. "Kami mendorong kepada PSSI danPTLIBagar membuka akses vaksin terhadap pelaku sepak bola baik itu pemain, official maupun pihak pihak yang terlibat di kompetisi," jelas Sudarmaji.

Seperti yang diketahui sebelumnya pecinta sepak bola Indonesia harus kembali menunda bisa menyaksaikan tim tim Tanah Air berkompetisi. Kompetisi Liga 1 dan Liga 2 2021 secara resmi ditunda hingga akhir Juli 2021 mendatang. Keputusan PSSI dan PT Liga Indonesia baru (LIB) menunda kompetisi Liga 1 dan Liga 2 2021 disampikan langsung Sekjen PSSI, Yunus Nusi, Selasa (29/6/2021).

"PSSI telah menerima surat dari Satgas Covid yang ditandatangani Kepala BNPB Ganif Warsito. Isinya permintaan PSSI danPTLIBuntuk menunda pelaksanaan kompetisi Liga 1 dan Liga 2," ujar Yunus Nusi dalam press conference secara virtual, Selasa (29/6/2021).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *